Salam pendidikan,
Pada
postingan kali ini saya menguraikan sedikit tentang tehnik penilaian. Seperti
biasa, bukan maksud saya untuk menggurui, tetapi hanya sekedar berbagi
pengetahuan yang saya miliki. Tulisan ini berkaitan dengan tulisan saya
sebelumnya tentang penilaian pendidikan. Anda bisa mencarinya di daftar isi
blog ini atau browsing melalui side bar blog ini.
Tehnik
penilaian yang kita kenal selama ini adalah tehnik penilaian tes dan non-tes.
Tehnik penilaian tes terdiri dari tulis, lisan dan perbuatan. Sedangkan tehnik
penilaian non-tes terdiri dari pengamatan, tugas/proyek dan produk. Mari kita urai satu-persatu
tehnik-tehnik penilaian di atas agar lebih jelas dan mudah untuk memahaminya.
1.
Tehnik
Penilaian Tes
Tehnik
penilaian tertulis terdiri dari Penilaian tertulis, lisan dan perbuatan. Ketiga
tehnik penilaian ini memiliki karakteristik yang cukup berbeda.
a. Penilaian
tertulis
Tes
tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan. Ketika menjawab soal, peserta didik tidak selalu
merespon dalam bentuk menulis jawaban saja, tetapi peserta didik dapat juga
nerespon dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan
sebagainya. Tentu saja harus sesuai perintah soal yang diberikan. Bentuk tes
tulis bisa pilihan ganda, benar dan salah, menjodohkan, isian dan uraian.
b. Tes
Lisan
Tes
lisan adalah tehnik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya
disampaiakan dalam bentuk lisan dan terkadang secara spontan. Tes jenis ini
memrlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran.
c. Tes
Praktik/Perbuatan
Tes
perbuatan merupakan tes hasil belajar yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki melalui unjuk kerja. Peserta didik
diminta untuk menampilkan hasil belajarnya atau kemahirannya dalam hal tertentu
melalui unjuk kerja. Perolehan skor didapat dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Tehnik penilaian ini cocok untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
semisal praktek di laboratorium, praktek sholat, bermain alat musik, olahraga,
deklamasi, puisi, dan sebagainya. Keunggulan dari tehnik ini adalah lebih
otentik daripada tes tertulis. Hal ini cukup beralasan karena apa yang dinilai
lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
2.
Tehnik
Penilaian Non Tes
Tehnik
penilaian jenis ini meliputi tehnik penugasan, pengamatan, dan hasil
kerja/produk. Tehnik-tehnik tersebut memiliki cirikhas dan tujuaj yang
berbeda-beda.
a. Penugasan
Penilaian
penugasan merupakan suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik
melakukan kegiatan tertentu diluar kegiatan pembelajaran di kelas. Tehnik
penilaian ini dapat diberikan secara individual maupun berkelompok, bisa berupa
tugas atau proyek.
b. Produk
atau Hasil Kerja
Tehnik
ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat suatu hasil karya.
Tehnik ini juga digunakan untuk menilai hasil kerja siswa. Contohnya melukis,
kerajinan tangan, dan hasil karya seni.
c. Pengamatan atau Observasi
Tehnik
pengamatan adalah tehnik penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan
menggunakan indera penglihat secara langsung. Tehnik ini digunakan dengan
menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya. Misalnya kita ingin
menilai pelajaran matematika dengan menggunakan tehnik observasi, maka aspek
yang diamati antara lain ketelitian, kecepatan kerja, kerja sama dan kejujuran.
Penilaian pengamatan juga melibatkan penilaiam sikap yaitu penilaian yang
berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan
secara berskala.
Demikianlah
sedikit uraian tentang tehnik-tehnik penilaian. Semoga kita bisa bijak dalam
menentukan tehnik penilaian sesuai dengan kompetensi yang akan kita ukur
sehingga tepat sasaran.
No comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat dan menghibur. Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini. Saya akan segera membalas komentar anda.