Diameter topan diperkirakan sekitar 120 kilometer. Pusaran anginnya bergerak dengan kecepatan 530 kilometer per jam atau dua kali lipat kekuatan badai terkuat di Bumi.
"Ini adalah topan raksasa, ratusan kali lebih kuat daripada badai raksasa terbesar di Bumi," ujar Kevin Baines, ilmuwan yang terlibat dalam misi Cassini di Laboratorium Propulsi Jet.
Ditemukannya sejumlah badai di kutub utara maupun kutub selatan planet tersebut menunjukkan dinamika atmosfer di atas permukaannya. Di dalam topan tersebut juga mungkin terdapat petir raksasa yang bisa jadi mesin pengatur cuaca di Saturnus.
Para ilmuwan memperkirakan, topan tersebut terbentuk akibat aliran panas yang dilepaskan dari cairan permukaan yang menguap. Cara kerjanya kemungkinan mirip dengan badai yang terbentuk di Bumi dari titik-titik air yang terkumpul membentuk awan tebal.
Bentuk topan raksasa di Saturnus memiliki keunikan karena sisi luarnya seperti bangun heksagonal atau segi enam. Penyebabnya masih menjadi misteri hingga kini.
No comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat dan menghibur. Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini. Saya akan segera membalas komentar anda.