Ada sedikit kesalahpahaman dalam
mengartikan istilah artikel. Banyak orang menganggap bahwa artikel ialah semua
tulisan yang terdapat di media cetak, tanpa mempedulikan bentuknya. Hal ini
juga yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Amerika dan Eropa pada tahun
1950-an. Namun, setelah profesi tulis-menulis mengalami perkembangan, mulailah
dibedakan antara tulisan yang berisi laporan peristiwa (berita), tulisan berisi
pendapat pribadi (opini), tulisan yang bersifat human interest (karangan khas),
dan tulisan yang berisi pendirian subjektif terhadap suatu masalah (artikel).
Selanjutnya pada tahun tahun 1980
para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang
berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang
dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
Definisi artikel inilah yang harus
dipahami sebelum seseorang memutuskan untuk menulis artikel dan mengirimkannya
ke media cetak. Jangan sampai seorang penulis mengatakan bahwa ia telah menulis
sebuah artikel tetapi tetapi faktanya yang ia tulis ialah feature.
Langkah Awal
Sebelum melangkah lebih jauh dan mulai asyik menulis artikel ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar proses pembuatan artikel tidak terganggu di tengah jalan:
Sebelum melangkah lebih jauh dan mulai asyik menulis artikel ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar proses pembuatan artikel tidak terganggu di tengah jalan:
- Kemana akan dikirim?
Sebelum
mulai menulis tentukan dulu ke media mana artikel tersebut nantinya akan
dikirim. Selanjutnya buatlah artikel berdasarkan segmen pembaca media yang
bersangkutan. Sebuah artikel mengenai Natal yang ditujukan untuk surat kabar
umum tentu saja memiliki pemaparan yang berbeda dengan artikel yang ditujukan
untuk majalah Kristen.
- Mempersiapkan Bahan
Persiapkan
bahan-bahan pendukung yang dirasa perlu seperti kamus, buku penunjang, kliping,
dan bahan-bahan lain yang menyediakan informasi yang kita perlukan.
- Situasi yang Mendukung
Pilihlah
tempat yang bisa membuat Anda menuangkan ide dengan lancar tanpa ada gangguan.
Agar lebih nyaman siapkan juga air minum, dan makanan ringan secukupnya. Hal
ini untuk membantu agar Anda tidak bolak-balik berhenti menulis sebentar,
mengambil minuman, lanjutkan menulis, berhenti menulis lagi, mengambil makanan,
dst yang tentu saja akan menguras tenaga.
Memulai Menulis
Ada banyak cara yang bisa orang kembangkan untuk mulai menulis artikel. Beberapa orang bisa langsung mengerjakannya tanpa terlebih dahulu membuat sketsa karangan atau poin. Mereka cukup memiliki ide dan mengembangkan urutan penyampaian di pikiran setelah itu menuangkannya ke dalam bentuk tulisa. Namun, ada juga yang memulainya dengan membuat sketsa artikel terlebih dahulu sebagai panduan menulis.
Ada banyak cara yang bisa orang kembangkan untuk mulai menulis artikel. Beberapa orang bisa langsung mengerjakannya tanpa terlebih dahulu membuat sketsa karangan atau poin. Mereka cukup memiliki ide dan mengembangkan urutan penyampaian di pikiran setelah itu menuangkannya ke dalam bentuk tulisa. Namun, ada juga yang memulainya dengan membuat sketsa artikel terlebih dahulu sebagai panduan menulis.
Bagi Anda yang belum terbiasa
menulis, cara-cara sederhana dibawah ini dapat Anda pakai sebagai panduan dalam
mengembangkan pemikiran Anda mengenai satu masalah menjadi suatu artikel.
Langkah pertama ialah
"Menentukan Tema dan Judul" yang tentunya sesuai dengan ide yang Anda
miliki. Setelah tema selesai dibuat segera tentukan judul dari tulisan yang
akan dibuat. Jika tema menjadi inti atau nafas dari artikel maka judul menjadi
wajah dari sebuah artikel. Judul akan menentukan apakah seseorang tertarik
untuk membaca artikel tersebut atau akan mengabaikannya.
Beberapa penulis terbiasa membuat
judul sebelum tulisannya dibuat tetapi yang lain akan membuat judul setelah
tulisannya selesai dibuat. Dengan membuat judul terlebih dahulu maka Anda dapat
membuat suatu tulisan tetap terjaga tidak melenceng ke kanan maupun ke kiri
karena dipandu oleh judulnya. Sementara itu jika judul ditentukan setelah
tulisan selesai maka dikhawatirkan tulisan tersebut dapat melenceng dan bisa
saja tidak lagi memiliki makna karena tidak ada panduan.
Langkah kedua ialah "Membuat
Sketsa Artikel" atau poin-poin artikel. Sketsa artikel memiliki peran
lebih dari sekadar penjabaran ide. Sketsa ini sangat berguna jika Anda tidak
dapat menyelesaikan artikel tersebut dalam waktu singkat. Artinya jika Anda
harus berhenti dalam waktu cukup lama dan ingin melanjutkan artikel Anda maka
sketsa artikel akan menolong Anda, mengingat kembali ide-ide apa saja yang dulu
ingin Anda tulis.
Langkah ketiga, tentu saja
"Mengembangkan Sketsa Artikel" yang telah Anda buat menjadi sebuah
artikel dengan berdasarkan informasi yang kita miliki. Karena pendahuluan
merupakan gerbang awal suatu tulisan maka disarankan untuk membuat pendahuluan
semenarik mungkin. Beberapa penulis mengisi pendahuluan dari tulisan mereka
dengan anekdot, ilustrasi, kutipan ayat alkitab, atau pertanyaan yang menarik.
Setelah selesai membuat artikel
langkah keempat yang tidak boleh Anda lupakan ialah "Baca Lagi dan Lakukan
Perbaikan Seperlunya". Koreksi tersebut bisa meliputi tanda baca, kalimat
ambigu, atau informasi yang tidak akurat. Sebaiknya koreksi ini dilakukan
beberapa saat setelah artikel selesai dibuat. Jadi ada waktu untuk menenangkan
pikiran setelah sebelumnya terkuras untuk menulis. Ada baiknya bila Anda
meminta orang lain yang lebih berpengalaman untuk mengomentari artikel Anda.
No comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat dan menghibur. Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini. Saya akan segera membalas komentar anda.