Boleh dikatakan otak adalah organ pelaksana utama seluruh
tubuh kita. Otaklah yang membentuk dan mengontrol semua pikiran dan emosi,
termasuk fungsi tubuh dan kegiatan fisiknya.
Otak terdiri atas banyak struktur yang memiliki fungsi spesifik. Walau para ilmuwan masih tetap mempelajari tentang cara kerja otak, tetapi pengetahuan mereka tentang otak kini sudah lebih banyak dibanding 10 tahun lalu.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa otak manusia yang terpakai baru sepuluh persen saja. Sayangnya berbagai pemeriksaan ilmiah menunjukkan bahwa pendapat itu salah besar.
Pemeriksaan untuk melihat otak secara lebih dalam, seperti MRI, PET scan serta studi pencitraan lain ternyata tidak menunjukkan adanya area otak yang tidak terpakai, bahkan pengamatan terhadap sel-sel otak manusia tidak menunjukkan adanya area yang tidak aktif. Studi metabolik juga menunjukkan hal serupa, tidak ada satu pun area yang tidak berfungsi.
Mitos mengenai adanya area otak yang belum terpakai mungkin berawal dari tahun 1900-an yang ditujuan untuk meyakinkan orang-orang bahwa mereka sebenarnya belum mencapai potensi tertingginya.
Yang pasti, otak bisa menjadi "kosong" akibat kekurangan zat-zat gizi saat berada di kandungan. Bayi yang tidak memiliki cukup gizi dan stimulasi akan memiliki jumlah sel saraf sedikit, ukurannya selnya lebih kecil, serta komponen sel sarafnya tidak terbentuk sempurna.
Bukan hanya itu, mielin (selubung saraf) juga akan menjadi lebih tipis, berlubang, dan kemungkinan tidak terhubung sehingga rangsangan otak tidak bisa ditransmisikan. Dengan kata lain, otaknya menjadi "lemot".
Otak terdiri atas banyak struktur yang memiliki fungsi spesifik. Walau para ilmuwan masih tetap mempelajari tentang cara kerja otak, tetapi pengetahuan mereka tentang otak kini sudah lebih banyak dibanding 10 tahun lalu.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa otak manusia yang terpakai baru sepuluh persen saja. Sayangnya berbagai pemeriksaan ilmiah menunjukkan bahwa pendapat itu salah besar.
Pemeriksaan untuk melihat otak secara lebih dalam, seperti MRI, PET scan serta studi pencitraan lain ternyata tidak menunjukkan adanya area otak yang tidak terpakai, bahkan pengamatan terhadap sel-sel otak manusia tidak menunjukkan adanya area yang tidak aktif. Studi metabolik juga menunjukkan hal serupa, tidak ada satu pun area yang tidak berfungsi.
Mitos mengenai adanya area otak yang belum terpakai mungkin berawal dari tahun 1900-an yang ditujuan untuk meyakinkan orang-orang bahwa mereka sebenarnya belum mencapai potensi tertingginya.
Yang pasti, otak bisa menjadi "kosong" akibat kekurangan zat-zat gizi saat berada di kandungan. Bayi yang tidak memiliki cukup gizi dan stimulasi akan memiliki jumlah sel saraf sedikit, ukurannya selnya lebih kecil, serta komponen sel sarafnya tidak terbentuk sempurna.
Bukan hanya itu, mielin (selubung saraf) juga akan menjadi lebih tipis, berlubang, dan kemungkinan tidak terhubung sehingga rangsangan otak tidak bisa ditransmisikan. Dengan kata lain, otaknya menjadi "lemot".
No comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat dan menghibur. Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini. Saya akan segera membalas komentar anda.