Lembaga Antariksa Nasional (Lapan) telah mengkonfirmasi bahwa
perubahan cuaca bukan diakibatkan dari badai matahari. Namun, masyarakat
merasakan cuaca cenderung berubah-ubah dalam beberapa hari belakangan.
Eddy Supriyanto, seorang karyawan swasta di Bali, mengakui cuaca Bali tidak
menentu belakangan ini. Dalam sepekan terakhir ini, cuaca Bali semakin panas
dibanding hari-hari lainnya. "Beberapa hari ini panasnya luar biasa,"
ujar Edy kepada Republika, Kamis (2/1).Hal senada juga dirasakan Alex Junianto yang merupakan pegawai perkebunan di Sulawesi Tenggara. "Saya tidak begitu paham badai matahari. Cuma sejak dua hari ini, udara sangat panas dan kemungkinan terjadi peningkatan suhu," ucap Alex. ''Walaupun pakai kipas yang berputar, udara tetap panas."
Seorang karyawan BUMN, Hestika Mirandy, di Kalimatan Timur pun mengalami hal serupa. "Cuaca tidak menentu, kadang panas terik, tapi tiba-tiba mendung dengan angin kencang," ujar Tika. Di karawang, angin kecang juga terus terjadi dengan disertai mendung. "Kalau di sini, mendung dan angin kencang terus menerus," tutur Maruf, seorang karyawan bank swasta di Karawang.
Anehnya, beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya pun mengalami hal yang sama. Panas terik, hujan tiba-tiba, dan angin kencang terus terjadi. Kemarin hujan dan angin kencang menumbangkan pohon di wilayah Jakarta Selatan dan menewaskan seorang sopir Bajaj.
Peneliti fisika matahari Lapan, Agustinus Gunawan, memastikan bahwa cuaca ekstrem belakangan hari terakhir ini terjadi akibat dinamika aktivitas bumi yang bersifat lokal. Cuaca ekstrem bukan karena aktivitas badai matahari.
No comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat dan menghibur. Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini. Saya akan segera membalas komentar anda.