Muray dalam Beck (1990 : 290) berpendapat bahwa
Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha
melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin. Prestasi juga dapat
diartikan sebagai hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan.
Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis
pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa.
Lebih lanjut menurut W.J.S Winkel Purwadarmtinto, “ prestasi adalah hasil yang
dicapai “.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang
dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar
dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi
Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang
dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut,
prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam
proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat diatas, penulis berkesirnpulan
hahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan
hasil yang memuaskan. Prestasi merupakan sebuah produk dari usaha. Prestasi
akan hadir jika seseorang sudah melakukan serangkaian usaha untuk
memperolehnya. Prestasi adalah pengakuan yang diberikan orang, sekelompok orang
atau institusi atas produk yang dihasilkan oleh orang perorang atau sekelompok
orang. Prestasi bisa merupakan capaian individu dan bisa juga capaian bersama.
Prestasi adalah buah dari kerja keras dan konsistensi.
Manusia sesungguhnya memiliki kecenderungan
berprestasi yang di dalam teori pembangunan disebut sebagai teori kebutuhan
berprestasi. Menurut teori pembangunan, sebagaimana dicetuskan oleh David
Mc-Cleland, bahwa manusia memiliki kebutuhan berprestasi yang disebut
sebagai Need for Achievement atau disingkat N.Ach. Menurut teori ini, bahwa
sesungguhnya manusia memiliki kebutuhan untuk berprestasi. Akan tetapi untuk
berprestasi tersebut harus didukung oleh semacam mentalitas dan dorongan yang
kuat untuk memperolehnya. Menurut Mc-Cleland, bahwa yang mendorong seseorang
berprestasi adalah mentalitas yang kuat. Siapa yang memiliki dorongan
mentalitas yang kuat, maka dialah yang akan berprestasi.
Namun demikian, dorongan berprestasi tersebut dapat
ditanamkan. Ia bukan sesuatu yang given. Ada dengan sendirinya. Dalam beberapa
treatment yang dilakukan oleh Mc-Cleland, bahwa pelatihan dan pembudayaan
berprestasi dapat menjadi factor pendukung munculnya semangat berprestasi.
Jadi, untuk menjadi the winner dan bukan the losser, maka yang penting adalah
dukungan mentalitas yang berupa kemauan keras, kerja keras, kerja cerdas dan
komitmen atau konsistensi.
No comments
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat dan menghibur. Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini. Saya akan segera membalas komentar anda.